“kamu nggakbisa menuntut kehidupan untuk
selalu memaklumimu dan mengikuti caramu,karna kamulah yang harus bisa
menyesuaikan diri dengannya”
Itu opiniku sih, langsung terbesit seketika
waktu seorang teman berkata “this is me, if you like,let’s make a friends,if
not? Just leave me,simple kan?” untuk yang kedua kalinya, what a fool? Enteng
sekali ngomong kaya gitu kan? Itu sama aja minta semua orang untuk
memaklumi sikapnya yang kayak gitu dan
kalo nggak bisa? Yaudah nggakusah temenan, gitu kasarannya. Dan menurut opini
saya itu benar” sikap super egois. Ya
mungkin setiap orang memiliki pemikiran masing-maasing mengenai bagaimana
menyikapi perbedaan karakter antar manusia, dan mungkin itu caranya dia, ok
ngerti , tp yang aku nggak ngerti kenapa bisa dia berfikiran se-gampang itu?
Aku tarik contoh, kalau “this is me” yang kamu maksut itu mengenai kamu yang
rajin,suka membantu, dll mah nggakpapa, tapi kalo “this is me” kamu itu
ternyata pemalas,egois atau malah nggakpernah mandi? Kamu menuntut orang lain toleran
sama kamu sedangkan kamu nggakmau menyesuaikan? Tarik contoh lagi, misal kamu
ngelamar kerja nih, udah nyampe interview kamu di tuntut untuk bekerja dengan
tim dan kamu beralasan “yah pak saya biasanya ngerjain sendiri,kalo sama tim
malah ribet,ya this is me,kl suka silahkan terima kalau ngggak suka yaudah”
woyy, nggak dapet-dapet kerja kalau gini caranya -,-
Maka dari itu kurang bijak kalau mindset
kamu kayak begitu,apalagi di kampusku ini mayoritas malah bukan orang
jogja,dalam kasus ini saya yang orang jogja harus bisa menyesuaikan dengan
kebiasaan dan adat orang luar jogja bahkan mancanegara. Harus memaklumi kalau
temanku yang dari Jakarta agaknya kurang sopan tapi ternyata budaya disana
seperti itu sudah wajar dan sopan, ngakboleh ngambek kalau di ajak bicara tapi
nada dan mimiknya kayak ngajak berantem sama teman yang asalnya dari
timur,nggakboleh gampang tersinggung dengan kata-kata yang dirasa kasar namun
ternyata kata itu lumrah di ucapkan oleh teman dari belahan pulau lain dan
masih banyak lagi, saya orang jogja yang notabene lebih halus dalam bertutur
dan berperilaku harus toleransi dan membiasakan diri, tapi sebaiknya
teman-teman juga dapat menyesuaikan diri, karna dimana kita berpijak disitu
langit di junjung, dimana kita berada disitu kita harus menyesuaikan diri bukan
malah memaksakan kehendak kita, perbedaan itu asik selama kita tahu porsi
masing-masing dalam bertoleransi dan menyesuaikan diri :D